so how you guys been doing? 🙂

 

dengan cukup mengerikan, 4 jilid Saga Larten Crepsley sudah saya lahap habis, dalam waktu kurang lebih 2 minggu saja. dan sekarang saya ada dalam tahap book hangover.

 

yah, mungkin kalian juga merasakan kehampaan dalam benak ketika sudah gak ada lagi bahan bacaan padahal rasanya dalam pikiran masih penuh dengan hal-hal dan kejadian dari buku yang kalian baca.

 

book hangover ini sudah cukup sering menimpaku. Saga vampir Darren Shan. Saga Harry Potter. lalu Trilogi Hunger Games. trilogi Millenium (The Girl with the Dragon Tattoo). dan yang baru-baru ini adalah Saga Larten Crepsley (prekuel dari saga Darren Shan).

 

hangover kali ini cukup mengena di hati karena sebelumnya aku sudah mengetahui masa lalu Larten Crespley yang disisipkan di saga Darren Shan.

 

so, was i psyched done reading Larten Crepsley Saga? i was so totally psyched.

 

since Darren Shan is known as the king of twist, the story is unpredictable. other than that, i adore his choice of words. furthermore the ones he arranged for Seba Nile, a really wise and thoughtful vampire who also happened to be Larten Crepsley’s master.

 

Seba Nile adalah sosok pendidik yang oke punya, ngehits meski tidak menganut azas kekinian *halah. Seba Nile adalah seseorang yang cukup old-fashioned tapi tidak tertutup dengan perubahan yang pasti terjadi di dunia – since vampire led a very, very long life. Sire Nile ini berpikiran terbuka sekali. dan sekali lagi, super bijaksana, meskipun kalau memberi Larten hukuman juga nggak main-main, sih, hehehe.

 

saking bijaksananya, Seba Nile selalu memperhatikan tiap kata yang keluar dari mulutnya. dia tidak pernah mengatakan “don’t”. dia mengatakan “do not“. bukan “can’t” melainkan “can not“. saat Larten memutuskan untuk berbicara seperti masternya ini, setiap kali Larten salah mengucap “don’t“, Seba akan mencabut bulu hidungnya! ouch. desperate, Larten lalu membakar bulu hidungnya. tapi selanjutnya, Seba Nile akan mencabut rambut yg tumbuh di telinga Larten >< double ouch.

 

dalam masa pembelajarannya, suatu ketika Larten menjadi tidak tahan akan tugas-tugas tidak masuk akal yang diberikan Seba Nile. dalam kemarahannya, Larten memaki Seba lalu pergi menjauh. sahabat, yang sekaligus sudah dianggap sebagai saudaranya, Wester Flack, meminta Larten untuk menarik kembali ucapannya pada Seba. tapi apa yang diucap Seba?

 

“He (Larten) has stood  by me loyally ever since we met in that place of the dead, but the time has come for him to face the world by himself. He must choose his own path, not simply march with me down mine.”

“why don’t you just tell him that and cut him free?” Wester asked.

“It’s important that he thinks it is his own choice,” Seba said. “If you have to be told to rebel, it is not a true rebellion.”

 

serius, ini adalah kata-kata paling bijaksana yang pernah aku baca. Seba Nile used reverse psychology but he really made it worked since he meant it. ada maksud dari hal yang terlihat kejam yang ia lakukan.

 

and i can say that Seba Nile is a true educator. not just some dictator, or even punisher.

 

he did punish to educate. not just merely making Larten suffered.

 

and that’s what i need to learn.

 

in the future, i’m wishing to be one of educators. but i notice from my own experiences, i wasn’t patient at all. i got angry easily. and that made me unable to deliver little knowledge i know.

 

aku memang bukan Seba Nile yang selalu berhasil menerapkan reverse psychology dalam memberikan ilmu atau pengetahuan hidup. perlu pengalaman cukup untuk dapat menerapkannya, karena tidak mudah bagi seseorang untuk memahami sesuatu yang negatif lalu mengubah cara pandangnya menjadi positif.

 

dan tidak semua educator memahami bahwa tidak semudah itu berperilaku negatif untuk membuat para muridnya menangkap maksud positif yang ingin disampaikan – itupun kalau ada maksud positifnya. kok rasa-rasanya keseringan perilaku negatif yang ditimpakan itu semacam meaningless.

 

jadi. kau. kau. kau.

 

mau jadi pendidik atau penghukum?

 

which one do you wish for? educator or punisher?

 

-aga-