minggu pertama UAS selesai, BOOYAH!!!

but i just realize that the second week is twice more horrible than the first.

aku gak tahu itu jadwal UAS dibikinnya sengaja random gitu atau memang di set seperti itu sehingga para mahasiswanya keluar ruang ujian jadi sinting atau bagaimana, yang pasti jadwalnya enggak banget.

ah, anyway, hari jumat kemaren sebenarnya aku dan Reina berencana untuk melakukan ‘sesuatu’ yang melibatkan proses birokrasi a la Indonesia yang ribet bin menjengkelkan dan membuat kita harus nunggu sampai 2 jam. ada juga Sari saat itu, dan muncullah ide untuk membunnuh waktu dengan makan eskrim atau sundae atau semacemnya di McD. berhasil menghasut reina, akhirnya kita bertiga naik mobil nya reina, dan disupiri reina juga (hahahaha) ke McD.

sampai di tempat tujuan, McD ini memang baru selesai di renovasi. kita bertiga mengagumi dulu dari luar sambil berkomentar, “kok kayaknya kelihatan lebih kecil, ya?” dan mengamati apa yang membuatnya seperti itu.

saat itu kita sampai sekitar pukul 9.30 am. pas ke counter, kita pesen sundae dan float, tapi ternyat… mesin es krim nya rusak total. semua pesanan yang ada es nya gak bisa dipesan sama sekali. oke, akhirnya coba pesan spaghetti dari pada pointless.

but, there’s a new promotion that under 11 am, we can only allow to order breafast menu. other than that, a  big NO.
dan kalian tahu, hal ini menjengkelkan. entah promo ini akan berlangsung hingga kapan, tapi mau sebagus apa renovasi yang dilakukan, aku jadi males mau dateng ke McD di bawah jam 11.

kemudian… dengan tampang innocent, aku bilang ke masnya. “ehehe di-cancel aja ya mas.” untung orangnya gak marah atau merengut. kita bertiga pun jalan lagi ke parkiran, dan memutuskan untuk ke mall Galeria walaupun kita tahu mall itu baru buka jam 10, which means kita harus nunggu dulu sampai mall itu buka.

kata sari: “kita jadi anak gaul nge-mall. sudah nongkrong di mall bahkan sebelum dibuka.”

dan di sanalah kami bertiga, duduk di tangga-an nya pintu samping Galeria, ngobrol ngalor ngidul tentang film. sari sedang hot-hot-nya sama Glee, aku sedang hobi mengumpulkan film, dan reina yang diam-diam juga keren tontonannya. hahaha 😀

di emperan situ sih kita utamanya ngobrolin tentang film Step Up 1, 2, 3 dan membandingkan ketiganya. di akhir percakapan – yang berarti pintu Galeria sudah dibuka – kita menyimpulkan bahwa yang paling bagus adalahh Step Up 1, yay! Step Up 2 dan 3 sebenernya berpotensi untuk jadi sebagus Step Up 1, tapi sayangnya keduanya gak mempunyai basic plot dan penokohan yang kuat, jadi hanya sekedar meneruskan franchise film dance dan mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.

tujuan pertama di Galeria adalah Toga Mas. Sari yang bacaannya sudah metropop dan sebangsa literatur indonesia meraih novelnya Dee, sementara Reina yang aku kurang tahu suka baca apa selain Naruto ngikut Sari lihat-lihat novel sejenis, dan sementara aku ke bagian novel fiksi, mencari tahu apakah ada novel Darren Shan yang baru atau Sherlock Holmes yang aku cari. ya, aku masih kurang 1 jilid Sherlock Holmes, dan aku harap mereka sedang cetak ulang karena aku benar-benar ingin koleeksi Sherlock Holmes ku lengkap!

walaupun gak ada apa yang aku cari, at least aku tahu berikutnya ke sana mau beli apa. The Accidental Billionaire, serial Naked Traveller, dan Why Men Don’t Listen and Women Can’t Read Maps.

wow they really cost a lot of money, right?

lanjut, kita ke counter McD di lantai B1 untuk menuntaskan hasrat ber-sundae. in case you’re asking, my fav is McFlurry Caramel. sementara Sari suka Sundae Strawberry dan Reina tergantung suasana, tapi siang itu dia ikut beli Sundae Strawberry.

di lantai B1 itu kita lebih banyak ngobrolin tentang serial film Disney yaitu Hannah Montana dan Wizards of Waverly Place. episode-episode yang konyol, bagian menyedihkan, dan lainnya. it makes me wonder why Indonesia don’t have sitcom like that.

begitu lihat jam, sudah jam 11.30 dan Reina dan aku sudah malas untuk melakukan ‘sesuatu’ ini. apalagi Sari terus bilang bahwa ini hari jumat di mana kantor tutp jam 11. ya sudah, akhirnya kita malah lanjut makan siang sekalian hahaha :))

NAH di tempat makan siang ini lah terdapat banyaaaaaak sekali obrolan yang terjadi walaupun sebenarnya di hotplate kita sudah gak ada yang bisa dimakan dan gelas sudah kering.

hm.. it’s hard to tell where to start cause conversation like this mostly just flow like river. hard to tell the beginning and the end.

yang pasti, pertama aku ingat adalah… tentang betapa rapuhnya sebuah predikat “in a relationship” alias “pacaran”.

yah, jangankan pacaran, bertunangan aja masih disebut rapuh, apalagi pacaran. banyak orang yang menyalah artikan pacaran dengan ‘mereka-memiliki-sesuatu-yang-spesial-sehingga-segala-sesuatunya-harus-beda’ atau ‘pacaran-lama-banget-berarti-langgeng’ dan lainnya.

pertama-tama, kita bertiga menyimpulkan bahwa PDKT terlalu lama atau terlalu cepat itu gak baik. masalahnya kita juga gak tahu range normal PDKT itu berapa lama, ya kan? -__-a

berapa lamapun itu, kalau dari PDKT itu berhasil jadian, tapi terus putus atau gak berhasil jadian… it’s gonna be awkward. ya, percaya deh. bakal aneh banget.

kemudian tentang pacaran yang sudah lamaaaaaaaa, well, it could be problem, dear fellows. aku pernah dikasih tahu oleh seorang temen yang notabene adalah seorang cowok bahwa “cowok itu semacam petualang”. bukan bawa-bawa backpack, tapi lebih ke cowok itu suka ‘mencoba hal baru’. itu yang membuat mereka mudah untuk moving on dibandingkan cewek. karenanya, di sebuah hubungan yang sudah berlangsung lamaaaa hal  ini sangat riskan karena si cowok bisa jadi bosan dan ingin putus, tai dari sisi si cewek sangat menyayangkan alias eman-eman kalau putus because someone like you is impossible to find. yah bahasa lagunya sih seperti itu.

lanjut, aku mengutarakan sebuah statement pada Reina dan Sari.

“ini bakal kedengeran aneh, tapi… aku gak paham dengan maksudnya orang pacaran harus sms an, BBM an, atau telepon-teleponan setiap hari, setiap saat. maksudku… buat apa? bukannya sebenarnya pacaran itu cuma sebuah hubungan pertemanan tapi lebih dekat dan hal ini dilakukan oleh cewek-cowok karena mereka merasa mengerti dan dimengerti satu sama lain? terlepas dari itu, mereka cuma… yah, gak ada hal yang lain, kan?”

untungnya baik Reina maupun Sari gak ada yang ketawa. bahkan Sari juga mengiyakan. dia bilang, “rasanya aku gak akan jadi pacar yang terus-terusan sms cuma untuk tanya ‘sudah makan?’ atau ‘sedang ngapain?’ kalau memang gak perlu.”

gimana? merasa hal ini rasional gak?

oke, oke, i admit kalau dulu aku memang semacam sms ‘sudah bangun? jangan lupa sholat subuh’ atau ‘jangan lupa makan’ bla bla bla, tapi baru sekarang aku sadar bahwa sebenarnya hal semacam ini kan gak perlu dilakukan tiap hari. toh jaman dulu belum ada ponsel orang-orang juga saling mengirim surat dan jarak antara satu surat dengan lainnya kan paling enggak 1 minggu dan mereka hidup, mereka gak masalah. hahaha something like this is endless to discuss about.

teruus, perbincangan lanjut ke masalah kuliah. Sari pengen ngelakuin semacem penelitian, dan kita ngobrol-ngobrol tentang ini selama beberapa saat. kita sempat berkhayal bikin portable device jadi semacam tongkat berisi banyak gadget seperti kaca mulut, ekskavator, elevator, tang gigi dan lainnya dalam sekali pencet seperti Inspector Gadget yang di film itu. hahaha asik banget kan kalau punya alat seperti itu 😉

eh terus nyambung, ke betapa life span cewek itu pendek banget. waktu produktif cewek untuk karir, keluarga, pendidikan, dan obsesi pribadi itu rasanya gak cukup.

we all have dreams, we all have expectations, but will there be enough time or even chance to fulfill them ALL?

mungkin memang ada waktu, tapi apakah ada kesempatannya? saat kita semua nanti sudah berkeluarga, nasib wanita ada di tangan suaminya, di tangan laki-laki. akuilah semua cewek, mau se-Kartini apapun kita, nantinya kita HARUS patuh sama cowok. kedengaran gak adil? tapi ini semacam sudah kodrat. ini semcam matahari terbit dari timur, tenggelam di barat. hal yang gak bisa diubah.

we might dream to fly to the end of the world, but it’s not only our choice.

yah aku berpikir, kadang kita berusaha keras untuk memenuhi ekspektasi orang tapi kita malah gak bisa mewujudkan ekspektasi kita sendiri.

ironis ya?

ah sedikit meringankan pembicaraan, di tengah-tengah obrolan itu kita melakukan sebuah kuis konyol. kita saat itu sedang membahas tentang aktor/artis cowok yang keren, seksi, ganteng, dan hal-hal charming lainnya tentang cowok. hahahha

aku menunjukkan foto Jamie Bell yang sejak seminggu ini dengan setia menonton aku belajar. bukannya aku niat memasang foto Jamie Bell untuk menyemangati aku belajar, tapi kebetulan aku punya kalender bonus dan ada foto Jamie Bell di sana, tepat sedang menatap orang di depannya.

sementara, Reina punya crazy crush on Ryan Reynolds and Taylor Lautner di mana kalau kalian menunjukkan foto mereka telanjang dada Reina bisa kejet-kejet saking senengnya. dan Sari, she adores Jason Statham a lot. dimengerti sejak aku memperhatikan Jason Statham di The Expendables dan The Mechanic 😀

terus aku menyuruh mereka untuk menanyaiku secara tiba-tiba, dan melihat nama siapa yang akan aku sebut.

tiba-tiba Reina, melontarkan, “Artis favorit?!”

dan aku spontan menjawab, “Joe Jonas!” yah, aku juga gak tau sebesar apa aku mengidolakan Joe sampai nama pertama  yang aku ucapkan adalah joe. hahaha.

lalu, Sari berikutnya, “Aktor favorit!”

jawabanku  –> “Austin Butler!”

what the heeel?

Austin Butler memang ganteng, dia masih seumuran aku dan baru main beberapa film, tapi aku sudah melontarkan namanya dalam sekejap?! hahahha!

dan mendadak, pertanyaan Sari yang bikin aku speechless, gak bisa berkata-kata apapun, “siapa yang sedang kamu sukai?”

demi apa, aku diam. mulut membuka mau menjawab, tapi gak ada suara yang keluar, dan otakku semacam berhenti bekerja. eeaa hahahha

well, it’s been a long story, right? 😉

however it’s always nice spending some times to chat and tell friends what’s on our mind. thanks 🙂

-aga-